15 Cara Memperbaiki Harddisk Yang Rusak

15 Cara Memperbaiki Harddisk Yang Rusak

15 cara memperbaiki harddisk yang rusak memerlukan keahlian khusus karena harddisk terdiri dari banyak komponen yang kompleks dan sensitif, termasuk piringan, motor, kepala pembaca, kontroler dan lainnya.

15 Cara Memperbaiki Harddisk Yang Rusak

Hal ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar harddisk tersebut tidak semakin rusak lebih parah dari sebelumnya.

Selain itu tidak semua jenis kerusakan pada harddisk dapat diperbaiki dengan software atau perintah yang mudah. Kerusakan fisik pada piringan atau kepala pembaca misalnya memerlukan peralatan khusus dan keahlian teknis yang tinggi untuk memperbaikinya.

Berikut adalah beberapa cara yang mungkin dapat membantu memperbaiki harddisk yang rusak :

1. Jalankan perintah CHKDSK di Windows untuk memeriksa kesalahan pada harddisk.

Untuk menjalankan perintah CHKDSK di Windows, ikuti langkah-langkah berikut :

  • Buka Windows Explorer dan pilih drive yang ingin Anda periksa.
  • Klik kanan pada drive tersebut dan pilih “Properties”.
  • Pada tab “Tools”, klik “Check” di bagian “Error checking”.
  • Jika sistem meminta izin untuk menjalankan perintah sebagai Administrator, klik “Yes”.
  • Jika drive sedang digunakan, sistem akan meminta Anda untuk menjalankan perintah pada waktu booting berikutnya. Pilih “Schedule disk check” dan restart komputer Anda.
  • Jika drive tidak sedang digunakan, pilih “Scan drive” untuk memulai pemeriksaan langsung.

Sistem akan memeriksa dan memperbaiki kesalahan pada drive yang dipilih. Proses ini dapat memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jam tergantung pada ukuran dan keadaan harddisk. Pastikan untuk tidak mematikan komputer atau menghentikan proses periksaan selama proses berlangsung.

2. Gunakan software pihak ketiga seperti Recuva, TestDisk, atau EaseUS untuk memulihkan data dari harddisk yang rusak.

Menggunakan software pihak ketiga seperti Recuva, TestDisk, atau EaseUS untuk memulihkan data dari harddisk yang rusak. Berikut ini langkah-langkah umum untuk menggunakan software tersebut :

  • Unduh dan instal software pemulihan data yang dipilih.
  • Jalankan software dan pilih drive yang ingin dipulihkan datanya.
  • Pilih mode pemulihan yang ingin digunakan misalnya Quick Scan atau Deep Scan.
  • Tunggu hingga software menyelesaikan proses pemindaian dan menampilkan hasil pemindaian.
  • Pilih file yang ingin dipulihkan dan klik tombol “Recover” atau “Restore” untuk memulihkan data tersebut ke lokasi yang dipilih.

Setelah memulihkan data pastikan untuk menyimpannya di lokasi yang aman dan terhindar dari kerusakan lebih lanjut pada harddisk. Selain itu sebaiknya segera memperbaiki harddisk yang rusak untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan kehilangan data yang lebih banyak lagi.

3. Coba booting menggunakan CD atau USB bootable dengan sistem operasi atau software recovery untuk memulihkan sistem operasi dan file yang hilang.

Mencoba booting menggunakan CD atau USB bootable dengan sistem operasi atau software recovery untuk memulihkan sistem operasi dan file yang hilang dari harddisk yang rusak. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan hal tersebut :

  • Unduh dan buat CD atau USB bootable dengan sistem operasi atau software recovery yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa contoh sistem operasi atau software recovery yang dapat digunakan adalah Windows, Ubuntu, Hiren’s Boot CD, atau Ultimate Boot CD.
  • Masukkan CD atau USB bootable tersebut ke dalam komputer dan atur BIOS untuk booting dari CD atau USB. Caranya bisa bervariasi tergantung pada komputer yang digunakan, namun umumnya dapat memilih boot order pada menu BIOS atau dengan menekan tombol khusus selama booting seperti F2 atau Del.
  • Setelah komputer berhasil booting dari CD atau USB lalu pilih opsi recovery atau repair pada menu yang tersedia.
  • Ikuti instruksi yang diberikan oleh sistem operasi atau software recovery untuk memulihkan sistem operasi dan file yang hilang.
Baca Juga :  Cara Memperbaiki RAM Komputer Yang Rusak

Setelah pemulihan selesai, pastikan untuk menyimpan data penting pada lokasi yang aman dan selalu melakukan backup secara teratur untuk menghindari kehilangan data di masa mendatang.

4. Buka casing harddisk dan periksa apakah ada kerusakan fisik atau kabel yang rusak.

Membuka casing harddisk adalah tindakan yang sangat berisiko dan dapat merusak harddisk jika tidak dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mencoba membuka casing harddisk kecuali sudah benar-benar memiliki keahlian dan pengalaman dalam melakukannya.

Namun jika memiliki keahlian dalam membuka casing harddisk dan berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memeriksa apakah ada kerusakan fisik atau kabel yang rusak pada harddisk :

  • Matikan komputer dan cabut kabel power serta kabel data dari harddisk.
  • Buka casing harddisk dengan hati-hati menggunakan obeng yang sesuai dan pastikan tidak merusak bagian dalam harddisk.
  • Periksa apakah ada kerusakan pada kabel power atau kabel data pada bagian yang terhubung dengan harddisk.
  • Periksa apakah ada kerusakan fisik pada komponen harddisk seperti piringan atau kepala pembaca yang terlihat aus, penyok, atau tergores. Pastikan untuk tidak menyentuh atau membersihkan permukaan piringan karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada harddisk.
  • Jika menemukan kerusakan fisik atau kabel yang rusak maka coba perbaiki dengan hati-hati atau ganti komponen yang rusak dengan yang baru.

Jika tidak yakin atau tidak memiliki keahlian dalam membuka casing harddisk, sebaiknya serahkan perbaikan pada ahli atau teknisi yang berpengalaman untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada harddisk.

5. Coba menggunakan kabel data atau power yang berbeda.

Kabel data atau power harddisk

Jika harddisk mengalami masalah karena kabel data atau power yang rusak, maka mengganti kabel tersebut dapat membantu memperbaiki masalah tersebut. Berikut ada beberapa langkah yang dapat dilakukan :

  • Matikan komputer dan cabut kabel power serta kabel data dari harddisk.
  • Ganti kabel data dengan kabel yang baru atau yang diketahui berfungsi dengan baik.
  • Ganti kabel power dengan kabel yang baru atau yang diketahui berfungsi dengan baik.
  • Pasang kembali kabel power dan kabel data ke harddisk dengan hati-hati.
  • Nyalakan komputer dan periksa apakah masalah telah teratasi.

Jika setelah mengganti kabel data atau power masalah masih tetap terjadi maka kemungkinan besar masalah bukan disebabkan oleh kabel tersebut. Dapat juga mencoba metode lain seperti memeriksa dan memperbaiki sektor yang rusak menggunakan perintah CHKDSK atau menggunakan software pemulihan data untuk memulihkan data yang hilang dari harddisk. Namun jika masalah masih tetap berlanjut kemungkinan harddisk mengalami kerusakan yang lebih serius dan perlu diperbaiki atau diganti.

6. Periksa kondisi suhu harddisk, pastikan tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

Memeriksa suhu harddisk adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan harddisk dan mencegah kerusakan yang disebabkan oleh suhu yang terlalu panas atau dingin. Harddisk yang terlalu panas dapat menyebabkan kerusakan pada komponen, sedangkan suhu yang terlalu dingin dapat memperlambat kinerja harddisk dan mengurangi umur pakainya.

Untuk memeriksa suhu harddisk dapat menggunakan program monitoring suhu seperti HWMonitor, SpeedFan, atau CrystalDiskInfo. Berikut ada beberapa langkah yang dapat dilakukan :

  • Unduh dan instal program monitoring suhu yang diinginkan.
  • Jalankan program dan cari suhu harddisk pada tampilan program.
  • Periksa apakah suhu harddisk berada dalam kisaran suhu yang aman. Kisaran suhu yang disarankan untuk harddisk adalah antara 30-40 derajat Celsius.
  • Jika suhu harddisk terlalu panas atau dingin maka dapat mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Jika terlalu panas pastikan bahwa sirkulasi udara di dalam komputer baik dan bahwa kipas pendingin berfungsi dengan baik. Jika terlalu dingin pastikan bahwa komputer tidak terlalu jauh dari sumber panas seperti radiator atau perangkat pemanas.

Anda juga dapat menggunakan program utilitas seperti SpeedFan untuk mengatur kecepatan kipas pendingin agar berjalan lebih cepat saat suhu harddisk meningkat. Dengan memeriksa dan menjaga suhu harddisk dalam kisaran suhu yang aman karena dapat memperpanjang masa pakai harddisk dan mencegah kerusakan akibat suhu yang terlalu panas atau dingin.

7. Gunakan pendingin harddisk untuk menjaga suhu yang stabil.

Dengan menggunakan pendingin harddisk adalah salah satu cara yang efektif untuk menjaga suhu harddisk agar tetap stabil. Pendingin harddisk atau hard disk cooler adalah perangkat pendingin yang dirancang khusus untuk mengurangi suhu harddisk dan memperpanjang umur pakainya. Ada beberapa jenis pendingin harddisk yang tersedia di pasaran seperti memakai heatsink, fan, atau kombinasi keduanya.

Berikut ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menggunakan pendingin harddisk :

  • Beli pendingin harddisk yang cocok untuk tipe dan ukuran harddisk.
  • Pasang pendingin harddisk di atas atau di bawah harddisk menggunakan baut yang disediakan.
  • Pastikan kabel daya dan data harddisk terpasang dengan benar ke port yang sesuai di motherboard atau power supply.
  • Nyalakan komputer dan periksa apakah pendingin harddisk berfungsi dengan baik.
Baca Juga :  Cara Mengatasi Komputer Berbunyi Beep Terus Menerus

Dengan menggunakan pendingin harddisk maka suhu harddisk dapat diturunkan dan dijaga agar tetap stabil, sehingga dapat mencegah kerusakan akibat suhu yang terlalu panas. Namun perlu diingat bahwa penggunaan pendingin harddisk tidak selalu diperlukan jika sistem pendingin di dalam komputer sudah cukup baik. Sebaiknya, pastikan sistem pendingin di dalam komputer berfungsi dengan baik dan cukup untuk menjaga suhu harddisk pada level yang aman sebelum mempertimbangkan untuk menggunakan pendingin harddisk tambahan.

8. Coba jalankan di komputer yang berbeda untuk memastikan apakah masalah terletak pada komputer atau harddisk.

Jalankan harddisk yang bermasalah di komputer yang berbeda adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memastikan apakah masalah terletak pada harddisk atau pada komputer itu sendiri. Dalam beberapa kasus, masalah dapat terjadi pada komputer yang digunakan seperti pada bagian motherboard, port SATA, atau kabel data.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjalankan harddisk yang bermasalah di komputer yang berbeda :

  • Matikan komputer yang sedang digunakan dan lepas harddisk yang bermasalah dari port SATA di dalam komputer.
  • Pasang harddisk yang bermasalah ke port SATA yang tersedia di dalam komputer yang berbeda.
  • Nyalakan komputer dan pastikan harddisk yang bermasalah terdeteksi oleh sistem.
  • Periksa apakah harddisk dapat diakses dan apakah masalah yang sama terjadi seperti di komputer sebelumnya.

Dengan menjalankan harddisk yang bermasalah di komputer yang berbeda maka dapat memastikan apakah masalah terletak pada harddisk atau pada komputer yang digunakan. Jika harddisk dapat berfungsi normal di komputer yang berbeda, kemungkinan besar masalah terletak pada komputer yang digunakan. Namun jika masalah yang sama terjadi pada kedua komputer maka kemungkinan besar masalah terletak pada harddisk itu sendiri.

9. Pastikan BIOS dan firmware harddisk diperbarui.

Dengan memperbarui BIOS dan firmware harddisk dapat membantu memperbaiki masalah pada harddisk dan meningkatkan kinerja harddisk. BIOS adalah program firmware yang terpasang pada motherboard yang mengontrol perangkat keras yang terhubung dengan komputer termasuk harddisk. Sementara itu firmware adalah program perangkat lunak yang terpasang di dalam harddisk dan mengontrol operasi dan kinerja harddisk.

Berikut ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperbarui BIOS dan firmware harddisk :

  • Cari tahu model motherboard dan harddisk yang digunakan.
  • Kunjungi situs web produsen motherboard dan harddisk untuk mencari pembaruan BIOS dan firmware terbaru.
  • Unduh dan instal pembaruan BIOS dan firmware yang sesuai dengan model motherboard dan harddisk.
  • Ikuti petunjuk yang diberikan pada layar selama proses instalasi dan pastikan proses instalasi selesai dengan sukses.

Dengan memperbarui BIOS dan firmware harddisk maka dapat meningkatkan kinerja harddisk dan mengatasi masalah yang terkait dengan firmware yang usang. Proses memperbarui BIOS dan firmware dapat berisiko dan jika tidak dilakukan dengan benar karena dapat merusak sistem atau harddisk. Oleh karena itu pastikan untuk mengikuti petunjuk instalasi dengan hati-hati dan pastikan bahwa pembaruan BIOS dan firmware yang diinstal cocok dengan model motherboard dan harddisk.

10. Periksa apakah ada bad sector pada harddisk, gunakan software untuk memperbaikinya atau format harddisk untuk menghilangkan bad sector.

Bad sector adalah area pada harddisk yang tidak dapat diakses atau rusak secara fisik yang dapat menyebabkan kerusakan pada data yang disimpan pada harddisk. Jika sudah mencurigai ada bad sector pada harddisk maka dapat menggunakan software khusus untuk memeriksa dan memperbaikinya.

BerikutĀ  ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memeriksa dan memperbaiki bad sector pada harddisk :

  • Unduh dan instal software disk utility seperti HDTune, Victoria, atau HDDScan.
  • Jalankan program disk utility dan pilih opsi “Scan for errors” atau “Check for bad sectors”.
  • Tunggu hingga proses pemindaian selesai dan periksa apakah ada bad sector yang ditemukan pada harddisk.
  • Jika bad sector ditemukan lalu pilih opsi “Repair” atau “Fix” untuk memperbaikinya. Hal itu dapat memakan waktu yang cukup lama dan tidak selalu berhasil.

Jika memperbaiki bad sector tidak berhasil maka alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan menghapus partisi harddisk dan melakukan format ulang. Namun perlu diingat bahwa langkah ini akan menghapus semua data pada harddisk. Setelah melakukan format ulang pastikan untuk memasang sistem operasi kembali dan membuat partisi harddisk baru untuk memastikan bahwa bad sector tidak terbentuk kembali di area yang sama.

Memeriksa dan memperbaiki bad sector pada harddisk tidak selalu berhasil dan jika harddisk mengalami kerusakan fisik atau rusak secara permanen maka harddisk tersebut mungkin perlu diganti.

Baca Juga :  Cara Mengatasi Laptop Yang Tidak Bisa Connect Wifi

11. Lakukan scan virus untuk memastikan tidak ada virus yang menginfeksi harddisk.

Virus yang menginfeksi harddisk

Melakukan scan virus pada harddisk adalah langkah penting untuk memastikan bahwa tidak ada virus atau malware yang menginfeksi harddisk dan menyebabkan kerusakan pada sistem atau data yang disimpan di harddisk. Ada banyak program anti virus dan anti-malware yang tersedia, dan dapat memilih program yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Berikut ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan scan virus pada harddisk :

  • Pastikan program anti-virus atau anti-malware sudah terinstal dan diperbarui dengan versi terbaru.
  • Jalankan program anti-virus atau anti-malware dan pilih opsi untuk melakukan scan penuh pada harddisk.
  • Tunggu hingga proses scan selesai dan periksa hasil scan untuk memastikan bahwa tidak ada virus atau malware yang ditemukan.
  • Jika ada virus atau malware yang ditemukan, ikuti petunjuk program anti-virus atau anti-malware untuk menghapusnya.

Setelah melakukan scan virus pastikan bahwa program anti-virus atau anti-malware selalu diperbarui dengan versi terbaru dan melakukan scan secara teratur untuk mencegah infeksi virus atau malware yang dapat merusak harddisk dan data

12. Lakukan defrag harddisk secara berkala untuk mempercepat kinerja dan mencegah kerusakan.

Defrag harddisk adalah proses untuk mengatur ulang bagaimana data disimpan pada harddisk sehingga kinerja harddisk menjadi lebih cepat dan efisien. Proses defragging dapat membantu mempercepat waktu akses ke file dan program dan mengurangi keausan fisik pada harddisk.

Berikut ini langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk melakukan defrag harddisk :

  • Buka program Defrag pada komputer biasanya setiap Windows sudah memiliki fitur Defrag built-in yang dapat diakses melalui menu Start.
  • Pilih harddisk yang ingin didefrag dan pilih opsi “Analyze” untuk memeriksa bagaimana data disimpan pada harddisk.
  • Jika analisis menunjukkan bahwa defrag diperlukan lalu pilih opsi “Defrag” untuk memulai proses defragging dan tunggu hingga proses selesai.
  • Setelah selesai maka pastikan untuk memeriksa apakah ada perubahan dalam kinerja harddisk.

Melakukan defrag harddisk secara berkala dapat membantu mencegah kerusakan pada harddisk, karena proses ini dapat membantu mengurangi keausan fisik pada harddisk. Namun, defragging tidak harus dilakukan terlalu sering, karena dapat memakan waktu dan energi yang banyak pada harddisk. Sebaiknya lakukan defrag harddisk secara berkala, misalnya satu atau dua kali setahun, tergantung pada seberapa sering Anda menggunakan komputer.

13. Jangan terlalu sering mematikan dan menyalakan komputer karena dapat menyebabkan kerusakan pada harddisk.

Mematikan dan menyalakan komputer secara teratur tidak akan menyebabkan kerusakan pada harddisk secara langsung namun jika dilakukan terlalu sering hal itu dapat mempercepat keausan pada harddisk dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih cepat. Hal ini terutama terjadi ketika harddisk sedang digunakan dan sering mematikan komputer tanpa menunggu harddisk berhenti berputar.

Saat harddisk digunakan piringan di dalam harddisk berputar dengan kecepatan tinggi dan kepala baca-tulis bergerak di atas piringan untuk membaca atau menulis data. Ketika komputer dimatikan kepala baca-tulis berhenti bergerak dan menabrak piringan dengan kecepatan tinggi, yang dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan piringan. Selain itu ketika menyalakan komputer maka tegangan listrik akan meningkat dengan tiba-tiba yang dapat mempercepat keausan pada komponen elektronik termasuk harddisk.

Untuk mencegah kerusakan pada harddisk karena seringnya mematikan dan menyalakan komputer maka pastikan untuk mematikan dan menyalakan komputer dengan benar. Pastikan harddisk berhenti berputar sebelum mematikan komputer dan tunggu beberapa detik setelah menyalakan komputer sebelum mulai menggunakannya. Selain itu pastikan untuk menggunakan komputer secara bijak dan hindari mematikan dan menyalakan komputer terlalu sering tanpa alasan yang cukup.

14. Hindari menaruh harddisk pada tempat yang bergetar atau terkena benturan.

Hindari menaruh harddisk pada tempat yang bergetar atau terkena benturan karena dapat menyebabkan kerusakan pada harddisk. Harddisk adalah perangkat sensitif yang terdiri dari beberapa komponen elektronik dan mekanis seperti piringan dan kepala baca-tulis yang sangat rentan terhadap getaran dan benturan.

Ketika harddisk terkena getaran atau benturan maka kepala baca-tulis dapat bergeser dari posisi yang seharusnya dan menyentuh permukaan piringan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan piringan dan data yang tersimpan di dalamnya menjadi rusak atau bahkan hilang. Selain itu getaran atau benturan yang terus-menerus juga dapat mempercepat keausan pada komponen mekanis harddisk dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius.

Untuk mencegah kerusakan pada harddisk karena getaran atau benturan maka pastikan untuk menempatkan harddisk pada tempat yang stabil dan terlindung dari getaran atau benturan. Dapat juga menggunakan bantalan khusus atau kantong udara untuk melindungi harddisk dari benturan atau getaran yang tidak diinginkan. Dan pastikan untuk menghindari memindahkan atau menggerakkan harddisk saat masih beroperasi karena dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada harddisk.

15. Jangan mencabut kabel power atau data ketika harddisk masih berputar.

Tidak mencabut kabel power atau data ketika harddisk masih berputar itu sangat penting karena ketika harddisk masih berputar maka kepala baca-tulis akan terus membaca dan menulis data pada permukaan piringan. Jika kabel power atau data dicabut secara tiba-tiba maka kepala baca-tulis akan kehilangan posisi dan dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan piringan dan data yang tersimpan di dalamnya. Hal itu merupakan tindakan yang dapat merusak komponen elektronik didalam harddisk.

Untuk menghindari kerusakan pada harddisk pastikan untuk selalu mematikan komputer atau laptop sebelum mencabut kabel power atau data dari harddisk. Tunggu hingga harddisk berhenti berputar dan tidak ada lagi aktivitas yang terjadi sebelum mencabut kabel power atau data. Hal ini akan membantu menjaga keamanan data yang tersimpan di dalam harddisk dan memperpanjang umur harddisk.

Kesimpulan :

Jika harddisk mengalami masalah dan tidak memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup maka sebaiknya serahkan perbaikan pada ahli atau teknisi yang berpengalaman. Dan hal yang paling penting adalah harus selalu melakukan backup data secara teratur untuk menghindari kehilangan data penting akibat kerusakan harddisk yang tidak dapat diperbaiki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *