Cara mengatasi laptop keluar tulisan no bootable device yang pada dasarnya menunjukkan bahwa laptop tidak dapat menemukan sistem operasi atau perangkat bootable di dalamnya.
Cara Mengatasi Laptop Keluar Tulisan No Bootable Device
Pesan “no bootable device” biasanya muncul ketika sistem BIOS pada laptop tidak dapat menemukan sistem operasi yang terinstal atau tidak dapat membaca drive tempat sistem operasi terinstal.
Berikut ini ada beberapa langkah yang dapat dicoba untuk mengatasi masalah ini :
Periksa Kabel Hard Drive
Jika mengalami pesan “no bootable device” periksa dulu apakah kabel hard drive terhubung dengan baik pada laptop adalah salah satu langkah pertama yang dapat dilakukan. Dapat membuka casing laptop dan memeriksa kabel SATA yang terhubung ke hard drive. Jika kabel terlepas atau tidak terhubung dengan baik maka pastikan untuk memasangnya kembali dengan benar. Dan pastikan juga untuk mematikan laptop dan melepaskan baterai sebelum membuka casing untuk menghindari kerusakan pada perangkat atau kecelakaan listrik. Jika tidak yakin cara memeriksa atau memasang kembali kabel SATA, sebaiknya bawa ke ahlinya atau tukang servis terpercaya untuk memperbaikinya.
Periksa BIOS
Pastikan hard drive terdeteksi di BIOS. Restart laptop dan tekan tombol untuk masuk ke menu BIOS (biasanya tombol F2, F12, atau Del). Pastikan hard drive terdaftar di daftar bootable device.
Berikut ini adalah cara perbaikan yang bisa dilakukan :
- Restart laptop dan masuk ke BIOS : Restart laptop dan tekan tombol yang tepat untuk masuk ke menu BIOS (biasanya tombol F2, F12, atau Del). Cara masuk ke menu BIOS dapat berbeda-beda tergantung pada merek dan model laptop, jadi pastikan untuk mencari informasi lebih lanjut tentang cara masuk ke menu BIOS untuk laptop.
- Cek daftar bootable device : Setelah masuk ke menu BIOS, periksa daftar bootable device untuk memastikan bahwa hard drive terdaftar di dalamnya. Jika hard drive tidak terdaftar maka kemungkinan besar itu adalah penyebab masalah “no bootable device”.
- Ubah pengaturan boot : Jika hard drive terdaftar dalam daftar bootable device maka pastikan bahwa hard drive diatur sebagai boot priority pertama. Jika tidak ubah pengaturan boot sehingga hard drive menjadi boot priority pertama.
- Simpan perubahan dan keluar : Setelah mengubah pengaturan boot pastikan untuk menyimpan perubahan dan keluar dari menu BIOS. Setelah keluar dari menu BIOS maka laptop akan melakukan restart dan mencoba boot dari hard drive.
Jika masalah masih terjadi setelah melakukan langkah-langkah di atas coba periksa kabel hard drive atau gunakan drive bootable untuk menginstall sistem operasi atau melakukan pemulihan sistem. Jika tidak berhasil ada kemungkinan bahwa hard drive mengalami kerusakan dan perlu diganti.
Ganti Pengaturan Boot
Coba ubah pengaturan boot pada menu BIOS. Pastikan hard drive yang berisi sistem operasi bisa dipilih sebagai boot priority pertama.
Untuk mengubah pengaturan boot pada menu BIOS ikuti langkah-langkah berikut :
- Restart laptop dan tekan tombol untuk masuk ke menu BIOS. Tombol yang perlu ditekan bisa berbeda-beda tergantung pada merk dan model laptop namun pada umumnya, tombol yang biasa digunakan untuk masuk ke menu BIOS adalah F2, F12, atau Del.
- Setelah masuk ke menu BIOS lalu cari opsi “Boot” atau “Boot Options”. Pada beberapa laptop, opsi ini mungkin berada di menu “Advanced” atau “System Configuration”.
- Setelah menemukan opsi “Boot”, pastikan hard drive yang berisi sistem operasi dipilih sebagai boot priority pertama. Dapat menggunakan tombol panah pada keyboard untuk memilih opsi tersebut, kemudian tekan tombol + atau – untuk mengubah urutan prioritas. Pastikan untuk menyimpan perubahan pengaturan sebelum keluar dari menu BIOS.
- Jika hard drive yang berisi sistem operasi tidak muncul dalam daftar bootable device, kemungkinan besar ada masalah dengan hard drive. Bisa mencoba memasang kembali kabel SATA hard drive atau membawa laptop ke tukang servis untuk diperbaiki.
Setelah mengubah pengaturan boot pada menu BIOS coba restart laptop dan lihat apakah pesan “no bootable device” masih muncul. Jika masalah masih terjadi, ada kemungkinan ada masalah pada hard drive atau instalasi sistem operasi.
Gunakan Drive Bootable
Gunakan drive bootable (USB atau DVD) untuk menginstall sistem operasi atau melakukan pemulihan sistem.
Untuk menggunakan drive bootable (USB atau DVD) dalam menginstall sistem operasi atau melakukan pemulihan sistem maka ikuti langkah-langkah berikut ini :
- Unduh file ISO sistem operasi atau pemulihan sistem yang sesuai dengan laptop dari situs resmi penyedia.
- Siapkan drive bootable, bisa berupa USB atau DVD kosong dengan kapasitas yang cukup besar.
- Jika menggunakan USB maka format drive USB terlebih dahulu dengan sistem file FAT32.
- Gunakan aplikasi pembuat bootable seperti Rufus atau balenaEtcher untuk membuat drive bootable. Pastikan memilih file ISO yang tepat dan drive USB atau DVD yang tepat sebagai destinasi.
- Setelah selesai membuat drive bootable dan sambungkan drive bootable ke laptop yang mengalami masalah dan nyalakan laptop.
- Tekan tombol yang sesuai untuk masuk ke menu boot saat laptop mulai booting (biasanya tombol F12, F10, atau Del).
- Pilih drive bootable sebagai boot priority pertama di menu boot.
- Ikuti instruksi pada layar untuk menginstall sistem operasi atau melakukan pemulihan sistem.
Pastikan laptop terhubung ke jaringan internet selama proses instalasi atau pemulihan sistem agar perangkat lunak terbaru dapat diunduh dan diinstal. Setelah selesai pastikan untuk menghapus drive bootable dari laptop dan ubah pengaturan boot di BIOS ke konfigurasi semula agar laptop dapat boot dari hard drive.
Periksa hard drive
Ada kemungkinan bahwa hard drive mengalami kerusakan dan harus diganti dengan yang baru. Namun sebelum mengganti hard drive pastikan untuk membackup data penting terlebih dahulu agar tidak hilang. Jika tidak yakin cara mengganti hard drive sendiri lebih baik bawa laptop ke tukang servis yang terpercaya untuk membantu memperbaiki masalahnya.
Catatan :
Jika tidak merasa nyaman untuk membuka casing laptop atau melakukan perbaikan sendiri maka sebaiknya membawa laptop ke ahlinya atau tukang servis terpercaya untuk diperbaiki. Mereka dapat melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam dan memperbaiki masalah yang lebih kompleks yang mungkin tidak bisa diatasi dengan langkah-langkah sederhana yang telah dijelaskan sebelumnya. Jangan mencoba memperbaiki masalah yang berkaitan dengan hardware jika tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan yang cukup karena hal itu dapat memperburuk masalah dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada laptop.